Video: Model berusia 57 tahun membuat versi AI dirinya yang lebih tua dan terkejut dengan hasilnya

Modelo de 57 anos cria versão de IA mais velha de si mesma e se surpreende com resultado. Instagram @elletaylor60Video: Model berusia 57 tahun membuat versi AI dirinya yang lebih tua dan terkejut dengan hasilnya. Foto dan video: Instagram @elletaylor60

Model Elaina St James, berusia 57 tahun, baru-baru ini membuat versi dirinya sendiri menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan terkejut dengan hasil eksperimen tersebut.

+ Klik di sini untuk menonton video

Elaina, yang memulai karier online-nya pada usia 54 tahun, menyadari penurunan jumlah tampilan unggahannya dan menduga bahwa peningkatan influencer virtual mungkin menjadi penyebabnya. Setelah menyelidiki, ia menyadari bahwa banyak influencer virtual tersebut berusia sama seperti dirinya.

Dengan rasa ingin tahu, Elaina memutuskan untuk menggunakan AI untuk membuat berbagai versi dirinya sendiri pada usia yang berbeda. Dia memamerkan versi tersebut di Instagram, X (sebelumnya Twitter), dan TikTok, menjelajahi bagaimana penampilan yang berbeda dapat memengaruhi kesuksesannya di media sosial.

Elaina membuat profil untuk karakter seperti Ella Sophia, berusia 20 tahun; Ashley Taylor, seorang pirang berlekuk; Eva Taylor, versi dirinya sendiri yang berusia antara 40 dan 45 tahun; dan Elle Taylor, versi yang lebih tua di atas 60 tahun. Yang mengejutkannya, Elle Taylor, versi yang lebih tua, adalah yang paling sukses, mengumpulkan 19.400 pengikut.

Dia membagikan temuannya dalam sebuah video di YouTube, menyoroti bahwa lalu lintas untuk model AI yang lebih tua berada pada puncaknya antara Oktober dan Desember 2023. Elaina merenung bahwa ini mungkin disebabkan oleh kurangnya influencer yang lebih tua dan menarik di pasar.

Elaina menyimpulkan bahwa eksperimennya memberinya perspektif baru tentang dunia influencer muda dan tentang masa depannya sendiri sebagai pembuat konten.

Foto dan video: Instagram @elletaylor60. Konten ini dibuat dengan bantuan AI dan ditinjau oleh tim editorial.

Back to top